KOMPAS.TV - Muhaimin Iskandar dan Gibran Rakabuming Raka saling serang soal Lithium Ferro-Phospate atau LFP, teknologi pengolahan mineral baru yang dikembangkan Tiongkok untuk baterai kendaraan listrik, serta pro kontra hilirisasi nikel saat debat cawapres pada 21 Januari kemarin.
Soal nikel, Muhaimin menilai hilirisasi yang kini tengah digemborkan pemerintah berlangsung ugal-ugalankarena merusak lingkungan dan tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Membalas kritik Muhaimin soal hilirisasi nikel ugal-ugalan, Luhut menantang muhaimin mendatangi smelter di Morowali Sulawesi Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara blak-blakan meminta Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar untuk langsung melihat proses hilirisasi nikel di Indonesia dengan mengunjungi smelter atau fasilitas pemurnian dan pemrosesan nikel dan politeknik yang terbangun di Morowali, Sulawesi Tengah.
Luhut menuding Cak Imin melakukan kebohongan publik perihal hilirisasi nikel di Indonesia.
Menjawab tantangan Luhut, Muhaimin Iskandar sebut menyanggupi dan akan menemui Luhut dan berkunjung ke sejumlah lokasi tambang setelah masa kampanye.
Selain menyasar Muhaimin, serangan balik terkait hilirisasi nikel pasca-debat cawapres dikemukakan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terhadap Co Captain Timnas AMIN, Tom Lembong.
Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan pun tanggapi kritikan Luhut terhadap Tom Lembong.
Anies menegaskan tak perlu panik meminta pemerintah fokus untuk menunaikan pekerjaan.
Sebelumnya, Luhut meminta Lembong melihat data panjang pergerakan nikel. Bahkan Luhut juga menyinggung tugas Lembong saat menjabat Menteri Perdagangan dulu tidak pernah selesai.
Baca Juga Anies Respons Kritik Luhut ke Tom Lembong Usai Sentil Hilirisasi Nikel di https://www.kompas.tv/video/480389/anies-respons-kritik-luhut-ke-tom-lembong-usai-sentil-hilirisasi-nikel
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/480623/luhut-blak-blakan-tantang-cak-imin-lihat-langsung-proses-hilirisasi-nikel-di-smelter-morowali