KOMPAS.TV - Mirip dengan perlombaan panjat pinang, tetapi warga di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, mengubah batang pohon pinang menjadi pohon pisang.
Alasannya karena keberadaan pohon pinang langka dan harganya mahal.
Sedangkan batang pohon pisang melimpah di wilayah ini.
Namun, perlombaan panjat pohon pisang ini, tetap berlangsung seru.
Para peserta dilumuri lumpur, atau tanah basah, dan saling bahu membahu bekerja sama untuk mengambil hadiah yang sudah disiapkan oleh panitia.
Meski lebih pendek, tetap memiliki tingkat kesulitan karena sambungan batang pohon pisang yang bergoyang kerap menggagalkan setiap peserta yang memanjatnya.
Baca Juga Lomba Nasi Goreng Khas Mbak Ita Tumbuhkan Kerukunan Dan Kekompakan di https://www.kompas.tv/regional/435672/lomba-nasi-goreng-khas-mbak-ita-tumbuhkan-kerukunan-dan-kekompakan
Selain kepiawaian memanjat, stamina dan kekompakan diperlukan untuk dapat memanjat pohon pisang.
Hadiah yang digantung oleh panitia, berbentuk kupon. Sehingga peserta tidak akan tahu hadiah yang akan mereka dapatkan.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, perlombaan panjat pinang juga dilakukan oleh warga untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia.
Keseruan lomba panjat pinang terrlihat di Lapangan Tala Bumi Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, meski pun berulang kali jatuh dari tiang, peserta lomba tidak menyerah dengan kerja sama yang apik saling topang menopang, para peserta terus berusaha meraih puncak tiang panjat pinang.
Aksi mereka pun di saksikan warga, mereka bahkan memberikan semangat dengan meneriakkan nama para peserta.
Para peserta yang berhasil mencapai puncak diwajibkan mengibarkan bendera merah putih yang di siapkan di puncak, mereka juga berhak mendapatkan beragam hadiah yang di siapkan panitia, seperti ponsel pintar, televisi, perlatan elektronik hingga sepeda listriik.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/435686/pohon-pinang-langka-dan-mahal-warga-wonosari-bikin-lomba-panjat-pohon-pisang-yang-gak-kalah-seru