BLORA, KOMPAS.TV - Panjat pinang biasanya digelar saat perayaan 17 Agustus dengan beragam hadiah yang diperebutkan di pucuk pinang yang telah diberi pelicin. Namun, panjat pinang yang digelar dalam acara sedekah bumi di Desa Purwosari, Kabupaten Blora ini dibuat berbeda, yakni panjat pinang posisinya melintang di atas sungai.
Tantangan yang harus dihadapi pun semakin tinggi, sehingga peserta kerap terjatuh ke sungai saat memanjat. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang digelar oleh warga dan tetap lestari hingga saat ini. Acara sedekah bumi desa merupakan ritual tradisi yang digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah.
"Di sini itu di pinngir kali ada jambean. Umunya jambean itu ke atas, kalo dikami jambean itu melintang di sungai dan nanti jatuhnya ke sungai, unik sekali," ujar Anisa Widi, Kepala Desa Purwosari.
Tak hanya panjat pinang, acara sedekah bumi juga dimeriahkan oleh arak-arakan gunungan yang diperbutkan warga. Warga pun bersyukur bisa kembali menggelar tradisi sedekah bumi setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
#sedekahbumi #blora #panjatpinang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/413220/beda-warga-blora-panjat-pinang-melintang-di-atas-sungai