MAMUJU, KOMPAS.TV Sulitnya menyalurkan bantuan bagi korban gempa di Sulawesi Barat, membuat TNI menggunakan jalur udara untuk menuntaskan misi tersebut.
Bantuan disalurkan dengan menggunakan helikopter. Danlanal Mamuju Letkol (Mar) Laode Jimmy mengatakan, opsi udara dipilih lantaran banyaknya jalanan yang terputus, sehingga mempersulit proses pengiriman bantuan.
"Kendala yang pertama, kalau lewat darat kita sudah lihat sendiri kondisi jalan yang sudah putus. Beberapa pegunungan yang sudah longsor", ungkap Laode saat diwawancara Kompas TV.
Meski demikian, kondisi cuaca yang tak menentu juga kerap menyebabkan bantuan tersebut gagal didistribusikan.
"Kemudian cuaca, seperti kemarin kita sudah bisa coba terbang, ternyata berisiko, kita putuskan kembali ke base", tambahnya.
Adapun bantuan yang diberikan adalah berupa logistik, makanan, pakaian hingga obat-obatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Ada bantuan logistik, dan juga tenaga kesehatan. Kalau memang harus dievakuasi kita bawa kalau ringan akan ditangani di sana. Ada satu dokter dan satu perawat yg ikut sama kami", tambahnya.