Persiapan dilakukan kontingen Indonesi, jelang berlaga di Sea Games 2019 Filipina akhir November mendatang. Salah satunya menyelesaikan proses vaksinasi kontingen, yang berjumlah sekitar 1.300, baik atlet, offisial, NOC serta awak media.
Vice CDM kontingen Indonesia Budi Setiawan menilai meskipun virus polio, jauh dari pusat kota penyelengaraan sea games, NOC Indonesia tetap melakukan antisipasi untuk atlet yang bertanding , bisa tampil maksimal.
Sementara Anas Maruf, selaku kepala kantor kesehatan pelabuhan kelas satu Soekarno Hatta, menyatakan virus polio di Filipina merupakan polio VDPV tipe 2, yang menyebar dari makanan dan minuman, serta melalui saluran pembuangan atau tinja, yang harus diantisipasi sejak dini. Mengingat virus polio ini bisa menyerang saraf, hingga menggangu perfoma atlet dalam bertanding.
Periode vaksin dalam tubuh, baru akan bekerja dua minggu setelah disuntikan, sedangkan vaksinasi ditargetkan bisa selesai pada 17 November mendatang. Hingga kini baik NOC dan cabor, yang sudah melakukan vaksin polio diantaranya sepakbola, hockey, serta tim media yang akan meliput jalannya sea games Filipina. Setelah di vaksin, akan diterbitkan international certificate vaccination or prophylaxis, untuk masuk ke negara yang terkena wabah tersebut.
